Minggu, 29 Januari 2012

Makalah Dampak Mie Instant


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu terkait dengan upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kesehatannya di muka bumi (Seto, 2001).

 Mi instan merupakan makanan yang sangat populer, digemari berbagai kalangan dan berpotensi sebagai salah satu makanan alternatif pengganti beras. Hal ini disebabkan karena mi instan memiliki rasa yang enak, proses penyajian yang mudah dan cepat, jumlah kalori cukup tinggi, harga relatif murah dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya simpan yang baik. Karena memiliki daya simpan yang baik, mi instan sering dipertanyakan apakah menggunakan bahan kimia sebagai pengawet dalam proses pembuatannya.
Setiap bungkus mie instan terdapat satu sachet bumbu dan beberapa bahan-bahan lainnya, seperti flavouring, kecap, saos, dan solid ingredient seperti sosis, suwiran sayur, bawang goreng, cabe kering dan sebagainya (Anonima, 2011). Pada proses pembuatan mi, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak goreng panas pada suhu 1200-1600 C selama ± 2 menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4 % sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak (Eep, 2006). Sedangkan pembuatan bumbu-bumbunya menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Pengawet yang paling umum digunakan yaitu asam benzoat dan nipagin (Chu et al., 2003). Menurut Ponte dan Tsen (1985), kombinasi dari pengggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatkan daya tahan makanan karena peningkatan efek antimikrobanya.Selain mengomsumsi makanan siap saji makanan yang biasa dikomsumsi sebagian khalayak masyarakat atau mahasiswa adalah makanan yang dapat menggantikan peran makanan pokok atau nasi yaitu berupa Indomie sebagian masyarakat dan mahasiswa yang belajar merantau menganggap makanan pokoknya adalah makanan instant yang berupa indomie selain masaknya sederhana, makanan tersebut dibandingkan dengan makanan lainnya dapat dinikmati dengan mudah, untuk mengisi kekosongan perut.
Bagaimanapun mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa di jadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatanhal it disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Disamping itu mie instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh . Walaupun di dalam mie instan terdapat kandungan karbohidrat dalam jumlah besat tetapi kandungan vitamin, mineral maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit. Hal itu berbeda jika makan mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin seperti penampahan jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll,
Sumber protein bisa juga di dapatkan jika di tambah seperti telor, ikan , tempe, daging dan sebagainya. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
Ternyata mie instan bukan cuma kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan kesehatan bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah satunya menurut dokter mie instan penyebab timbulnya kanker, hal itu disebabkan oleh zat lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan tidak lengket saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian Badan POM isu lilin yang ada dalam mie instan dinyatakan tidak benar.
Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsen mie instan di Indonesia, PT Indofood. “Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.
Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji.
Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.
Kelemahan lain mie instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mie instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.
Mie Instan membuat kita lebih cepat lapar dari pada makan nasi. Namun, sifat karbohidrat dalam mie berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mie instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mie instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan bahaya zat-zat kimia yang terkandung dalam mie Instant tersebut, perlu adanya penelitian tentang pengetahuan khusunya pada mahasiswa yang menjadikan makanan mie instant sebagai makanan pokok.
C.  Tujuan Penelitian
1.      Pengertian dan Penjelasan tentang sejarah budaya mie instant
2.      Kandungan Mie Instant
3.      Bahaya Buruk makan mie instant
4.      Tips Makan mie instant
D.  Manfaat Penelitian
1.    Agar Mahasiswa mengetahui arti dan sejarah mie instant
2.    Agar mahasiswa mengetahui kandungan efek samping
3.    Agar mahasiswa mengetahui bahaya buruk makan mie Instant
4.    Agar mahasiswa dapat mengetahui cara makan mie instant dengan menghilangkan zat pengawet








BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian dan Sejarah Mie Instant
Mie Instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000,  mie instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga 2002, Saat ini, Indonesia adalah produsen mie instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus.
Namun Korea Selatan mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus,dan Jepang dengan 42 bungkus.

Mie instan sifatnya praktis dan cepat memasaknya membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mie instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mie instan berkuah.

Mie instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mie instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan “makanan lokal” jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dan sebagainya.
B.     Kandungan Mie Instant
Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat  dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine)
Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instant juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (Monosodium glutamat). Yang berfungsi sebagai penguat rasa.
Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. mengkonsumsi MSG sebanyak 12 gram per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. bukan hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.
kandungan utama yang lain dari mie adalah karbohidrat kemudian ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mie nya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, tapi kurang zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai yang terkandung dalam mie instant :
1). Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

2). Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

3). Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

4). Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.

5). Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.
Dalam hal ini yang harus anda perhatikan dan dicamkan ialah “Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di mangkok”
C.     Bahaya Buruk Makan Mie Instant
`    Beberapa Penyakit Mengenai berlebihan Makan Mie Instant
-          Peyebab Kanker
Mie instant yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan telah diketahui bahwa permukaan mie instant dilapisi oleh lilin inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain. Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh,karena tubuh kit butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua kali, jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kkaner sangatlah tinggi misalnya: kanker hati, usus atau leukemia. Tak hanya lilin mie instant. Bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bias menjadi pemicu kanker dalam tubuh banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkomsumsi mie instant. Karena itu, sebaiknya anda pun mulai mengurangi mengkomsumsi makanan ini.
-          Chinese Restaurant Syndrome
Bahaya makan mie instant yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instant. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian. bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.
-          Kerusakan Jaringan Otak
Mengkomsumsi mie Instant terus menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sael jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini. Juga akan memicu penyakit-penyakit lain. Seperti Stroke atau kelumpuhan.

D.     Tips Makan Mie Instant
untuk meminimalisir bahaya makan mie instant, berikut ada beberapa tips mudah yang bisa anda ikuti :
-          Jika anda memang tidak bisa lepas dari komsumsi mie instant. Sebaiknya jangan setiap hari, memakannya setelah makan mie instant, beri jangka waktu sekitar 3 hari bila ingin memakannya lagi. Hal ini bertujuan untuk member waktu bagi tubuh agar bisa mencerna lilin (pelapis mie) sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk ditubuh.
-          Saat memasak mie instant, anda tentu merebus mie terlebih dahulu dengaan air mendidih untuk mie instant goring, setelah mie masak tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang tentunya sudah matang.
Untuk mie instant kuah, setelah mie matang jangan langsung dibubuhi bumbu mie instant. Tiriskan dahulu mienya, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah, anda bisa memakai air panas yang baru.
Perlakuan ini untuk meminimalisir masuknya zat lilin kedalam tubuh, saat mie direbus, lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan, itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkomsumsi air rebusan mie.




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Produk makanan instant sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makaanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisil jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang bisa dikomsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnyaa yang tahan lama. Dengan demikian buat mahasiswa yang tetap mengkomsumsi makanan agar tidak berlebihan karena zat-zat yang terkandung dalam mie instant dapat menggangu kesehatan khususnya pada pencernaan.
B.     SARAN
-          Buat Mahasiswa atau masyarakat yang tetap mengkomsumsi makanan mie Instant agar memperhatikan isi makalah ini mengenai tips-tips untuk menghilangkan zat pengawet
-          Khusus buat pembaca semoga isi makalah ini dapat menjadi referensi tambahan dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.































PERTANYAAN :
1.      Makanan apa yang anda komsumsi selama menjadi anak kos ?
2.      Mengapa anda memilih mingomsumsi makanan instant khususnya indomie?
3.      Adakah efek samping yang anda alami selama makan-makanan indomie?
4.      Setelah anda mengetahui efek sampingnya mengapa anda tetap mengomsumsi makanan indomie ?
5.      Apakah anda mengetahui zat-zat kimia yang mengandung pada makanan instant khususnya indomie?
6.      Mengapa anda tidak mencoba membeli makanan yang lebih bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan andaa?
JAWAB :
A.    Musdalifah
1.      Roti, Indomie
2.      Karena, Indomie adalah salah satu makan yang siap saji dan simple untuk mengisi perut disaat sibuk kuliah,
3.      Iya, ada lumayan mengganggu proses pencernaan juga mengakibatkanku alergi, dan terkadang sakit ulut hati.
4.      Sebenarnya sadar tentang dampak-dampak yang timbul namun,Tidak ada pilihan lagi, ketika sibuk dengan kuliah maka, indomielah sangat mudah dan siap saji untuk mengisi perut dan benar-benar praktis.
5.      Lumayan mengetahuinya seperti: zat msg, zat pengawet, pewarna dan banyak zat penyedap yang bikin sakit kepala.
6.      Malas, tidak waktu apalagi jika banyak tugas atau sibuk, cara yang simple yah.., mengkomsumsi mie instant
B.     Fitriatus
1.      Mie Instant, Ikan Kaleng, Roti
2.      Lebih Praktis dan Cepat saji
3.      Efek sampingnya sedikit sakit kepala
4.      Karena, sibuk jadi, hanya butuh beberapa waktu dan cepat saji disamping enak didukukung beberapa tugas-tugas
5.      Lagi-lagi, karena sibuk jd, tidak ada waktu untuk membeli makanan yang bergizi jadi, pilih jalan yang simple komsumsi mie instant
6.      Yang pernah kudengar Pewrna dan Pengawet.

1 komentar: